Berikut ini cara membuat sulak/kemoceng :
1. Pemilihan bulu ayam
Pemilihan bulu ayam berkaitan dengan jenis sulak yang akan dibuat : besar, sedang, kecil, warna, jenis bulu ayam dan sebagainya. Untuk satu jenis sulak tertentu maka bulu ayam dipilih yang sesuai. Misalnya untuk membuat sulak besar dari jenis bulu ayam jago, maka dipilih bulu ayam leher dan ekor. Bulu ekor cenderung lebih besar sehingga diplot untuk bagian atas sulak. Selanjutnya di bawah bulu ekor dipilih bulu leher ayam yang cenderung sedang tetapi lembut dan rapi. Untuk bagian bawah sulak bisa memakai bulu yang lebih kecil.
2.Penjahitan bulu ayam
Penjahitan bulu ayam maksudnya adalah merangkai satu per satu bulu ayam sesuai urutan terbesar hasil pemilihan pada point 1 dengan cara dijahit manual menggunakan jarum dan benang. Biasanya benang yang dipakai adalah benang hasil urai dari tali jemuran.hasil penjahitan bulu ayam ini dinamakan rentengan karena berupa bulu ayam yang direnteng/dirangkai berurutan.
3. Pewarnaan bulu ayam
Pewarnaan ini sifatnya sesuai kebutuhan karena tidak semua bulu ayam harus diwarnai. Untuk bulu ayam jago biasanya sengaja tidak diwarnai karena sudah memiliki corak warna alami dari sang ayam. Bulu ayam yang biasa diwarnai adalah bulu ayam petelur/horn dan ayam pedaging / ayam negeri.Tujuan pewarnaa adalah agar bulu ayam terlihat lebih cerah dan menarik.
4. Pembuatan sulak
Pembuatan sulak sebenarnya tidak rumit karena tinggal melilitkan bulu ayam yang telah didjahit dengan benang ke tangkai kayu/rotan dengan diperkuat oleh tali atau benang sol sepatu.Proses pembuatan sulak diawali dengan pembuatan jambul atau tutup atas dari tangkai kayu/rotan. Setelah itu dililitkan rentengan bulu ayam urut terbesar dari jenis bulu ayamnya sampai kira-kiran satru depa (+ sejengkal sebelum tangkai habis).
5. Pembuatan kait tangkai
Kait tangkai berguna untuk meletakkkan sulak ke paku di dinding.