Selasa, 01 Mei 2012

Hidup Dari Bulu Ayam

Hampir semua warga di Dusun Ngriman, Desa AKranglo, Kec. Klaten Selatan, Kab. Klaten hidup dari kerajinan sulak bulu ayam. Sebagian mereka masih bertani akan tetapi karena desakan ekonomi maka banyak sawah warga setempat yang dijual ke orang lain. Untung saja masih ada katup pengaman berupa usaha kerajinan sulak.
Para generasi muda di dusun tersebut lebih memilih merantau di kota-kota lain seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surakarta, dan keluar negeri menjadi TKI. Akan tetapi bagi mereka yang memilih tetap tinggal di kampung halaman pun ternyata juga tetap bisa hidup meski seadanya dari berusaha kerajinan sulak bulu ayam. Industri kerajinan sulak bulu ayam ini meliputi :
1. Penyediaan bahan baku bulu ayam
Bisnis hulu ini merupakan mata rantai yang cukup menjanjikan karena harga bahan baku bulu ayam akan menentukan nasib mata rantai di bawahnya. Bulu ayam diperoleh dari pengusaha potong ayam dan  restoran menu ayam dari berbagai kota di Indonesia.Bulu ayam ini kemudian dipasarkan ke para pengrajin sulak dengan harga bervariasi sesuai jenis bulu ayamnya.
2. Pemilihan bulu ayam (pileh)
Pemilihan bulu ayam biasanya juga diburuhkan (dikerjakan oleh orang lain). Pemilihan bulu ayam dimaksudkan agar pada saat penjahitan bulu ayam lebih mudah per jenis bulu ayam yang sudah dipilih. upah buruh pemilihan bulu ayam adalah per hari.
3. Penjahitan bulu ayam menjadi rentengan bulu ayam (dondom)
Bisnis ini merupakan sayap kerajinan bulu ayam yang banyak merekrut tenaga kerja sampai ke manca desa. Penjahitan bulu ayam ini bisa dikerjakan sebagai pekerjaan sampingan setelah bekerja di sawah/ladang. Para pekerja penjahitan bulu ayam berdomisili di Tuban, Jamburejo, Dhuwet, Puluhwatu, Mbeteng dll. Upah buruh penjahitan bulu ayam adalah per renteng yang jadi.
3. Pembuatan sulak
Proses pembuatan sulak meliputi : penyediaan komponen (rentengan, tangkai rotan, benang pengikat rentengan, dan pengait sulak). Buruh pekerja pembuat sulak biasanya anak-anak muda yang tidak merantau. Untuk sulak berkualitas dari bulu ayam jago, seorang pekerja biasanya hanya menghasilkan antara 60 - 60 buah sulak. Untuk jenis sulak kualitas sedang sampai 100 sulak per hari. Sedangkan untuk sulak unyil (sulak kecil) maka seorang pekerja bisa menghasilkan sulak 200 buah per hari. Upah buruh pembuat sulak biasanya per hari.
4. Finishing Sulak
Pekerjaan finishing meliputi : pengecatan atau pengemasan baris terakhir rentengan yang dililitkan di tangkai, pembuatan pengait sulak / gantungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar