Senin, 03 September 2012
Pembangunan Makam Ngriman Lor
Sejak Jumat 24 Agustus 2012 warga RW 01 Ngriman Lor, Desa Karanglo, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten memulai pembangunan pagar batas makam Ngriman Lor. Warga bergotong royong melaksanakan pekerjaan pembangunan pagar tersebut. Sebelumnya warga dengan sukarela menyisihkan uang untuk iuran pembelian material. Tidak ketinggalan sesepuh SULAK Bp. Wagimo juga memberikan sumbangan material dan tenaga tukangnya untuk pengerjaan proyek warga tersebut. Diharapkan seluruh anggota SULAK berpartisipasi sekedarnya untuk meringankan beban warga RW 01 Ngriman Lor. HAyo siapa tergerak untuk itu ?
Minggu, 26 Agustus 2012
SULAK / KEMOCENG TERTINGGI DAN TERPANJANG DI DUNIA
Pada 23 Agustus 2012 telah dibuat sulak atau kemoceng tertinggi dan terpanjang di dunia sepanjang 6 meter. Tangkai Sulak terbuat dari bambu sepanjang 7 meter dan rangkaian bulu ayam sepanjang 6 meter. Sulak tertinggi dan terpanjang di dunia diresmikan oleh Kepala Desa KArang, kec. Klaten Selatan, Kab. Klaten Bp. Kabul Subahid, ST pada saat pembukaan kegiatana Wayang Kulit semalam Suntuk dengan dalang ki Kusni Kesdik di rumah sesepuh SULAK Bp. Wagimo di Ngriman Lor. Hayo siapa berani menandingi Sulak atau kemoceng tertinggi dan terpanjang di dunia dari Ngriman Lor ?
FESTIVAL LEBARAN
Alhamdulillah selama liburan Lebaran Paguyuban SULAK telah melaksanakan serangkaian kegiatan antara lain :
1. Lomba di masjid : lomba takbiran dengan kategori Ibu-2, Remaja/anak Putra, dan Remaja/Anak Putri
2. lomba Agustusan : bakiak, lari sepatu bathok, balap karung, mocopat, dan menyanyi anak (Gundhul-2 pacul, Jaranan, Gambang suling). Ada peserta yang demo mendalang. Keluar sebagai pemenang : Bp. JAtno, Bp. Nanto Patih dan Ibu Woro
3. Pembuatan Sulak tertinggi / terpanjang di dunia sepanjang 6 meter dan diresmikan/diakui oleh Kepala Desa Karanglo, kec. Klaten Selatan, Kab. Klaten pada saat pembukaan Pagelaran Wayang Kulit di Ngriman Lor, 23 Aagustus 2012
4. Wayangan semalam suntuk dengan dalang Ki Kusni Kesdik dengan dukungan penuh sesepuh SULAK bp. Wagimo
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan seluruh kegiatan SULAK semalam lebaran. Semoga Alloh mengijinkan kita untuk kembali menggelar kegiatan tahun depan, amin.
1. Lomba di masjid : lomba takbiran dengan kategori Ibu-2, Remaja/anak Putra, dan Remaja/Anak Putri
2. lomba Agustusan : bakiak, lari sepatu bathok, balap karung, mocopat, dan menyanyi anak (Gundhul-2 pacul, Jaranan, Gambang suling). Ada peserta yang demo mendalang. Keluar sebagai pemenang : Bp. JAtno, Bp. Nanto Patih dan Ibu Woro
3. Pembuatan Sulak tertinggi / terpanjang di dunia sepanjang 6 meter dan diresmikan/diakui oleh Kepala Desa Karanglo, kec. Klaten Selatan, Kab. Klaten pada saat pembukaan Pagelaran Wayang Kulit di Ngriman Lor, 23 Aagustus 2012
4. Wayangan semalam suntuk dengan dalang Ki Kusni Kesdik dengan dukungan penuh sesepuh SULAK bp. Wagimo
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan seluruh kegiatan SULAK semalam lebaran. Semoga Alloh mengijinkan kita untuk kembali menggelar kegiatan tahun depan, amin.
Kamis, 26 Juli 2012
Lomba Di Masjid
Pada lebaran 2012 kali ini SULAK juga akan mengadakan lomba di masjid antara lain lomba azan dan lomba takbiran. Juri : Bp. Margyanto Ngemplak. Lomba dibuka untuk umum (segala umur : anak-anak, remaja, dewasa, kakek-kakek dll). Hadiah insya Alloh menarik. Hayo kita makmurkan Masjid Nurusu Salam kita.
Mudik Lagi
Lebaran sebentar lagi tiba. Setelah beribadah selama sebulan penuh di
perantauan, anggota SULAK hampir semuanya akan mudik ke Ngriman Klaten,
kecuali yang berhalangan (biasanya karena sedang punya bayi, lagi
hamil, dll). Mereka pulang kampung dengan berbagai moda : naik motor,
mobil pribadi, kereta api dan pesawat. Bersusah-susah selama 1-2 hari di
perjalanan akan ditebus dengan suka cita bertemu dengan keluarga di
kampung : anak bojo, bapak, ibu, pakdhe, budhe, paklik, bulik, ponakan,
simbah, sedulur dan tonggo teparo. Biasanya SULAK mengadakan acara rutin
tahunan dengan halal bihalal. Tahun 2011 SULAK dengan disponsori Bp.
Wagimo mengadakan Wayangan semalam suntuk dengan dalang ki Kusni Soran.
Tahun 2012 SULAK insya Alloh akan mengadakan Lomba-lomba khas 17-an pada
H+2 atau sehari setelah ujung. Jenis lomba akan diseting tradisionalis
untuk mengingatkan pada tradisi permainan anak tempo doeloe antara lain :
1. Lomba untuk Dewasa :
a. Mocopat lagu wajib Dhandang Gulo (dengan syair disediakan oleh panitia atau boleh membawa
sendiri
b. Lomba Bakiak
2. Lomba untuk anak-anak :
a. Egrang
b. Jalan dengan sepatu bathok dikendalikan tali
c. Menyanyi : Lagu wajib Jaranan dan/atau gundul-gundul pacul, lagu pilihan bebas
d. Sepeda santai / karnaval
3. Pembuatan sulak tertinggi / terpanjang di dunia
4. Pemasangan Replika Sulak di Gapura masuk Ngriman (Cincim)
Menurut informasi, Bp. Wagimo bekerja sama dengan warga Ngriman Lor juga akan mengadakan Wayangan lagi pada hari Rabu, 22 Agustus 2012.
HAyo, tukarkan recehan baru di Bank untuk dibagikan ke anak-anak sedulur di kampung untuk nonton wayang dan lomba Agustusan di Ngriman Lor. Merdeka.
1. Lomba untuk Dewasa :
a. Mocopat lagu wajib Dhandang Gulo (dengan syair disediakan oleh panitia atau boleh membawa
sendiri
b. Lomba Bakiak
2. Lomba untuk anak-anak :
a. Egrang
b. Jalan dengan sepatu bathok dikendalikan tali
c. Menyanyi : Lagu wajib Jaranan dan/atau gundul-gundul pacul, lagu pilihan bebas
d. Sepeda santai / karnaval
3. Pembuatan sulak tertinggi / terpanjang di dunia
4. Pemasangan Replika Sulak di Gapura masuk Ngriman (Cincim)
Menurut informasi, Bp. Wagimo bekerja sama dengan warga Ngriman Lor juga akan mengadakan Wayangan lagi pada hari Rabu, 22 Agustus 2012.
HAyo, tukarkan recehan baru di Bank untuk dibagikan ke anak-anak sedulur di kampung untuk nonton wayang dan lomba Agustusan di Ngriman Lor. Merdeka.
Minggu, 27 Mei 2012
AKTA PENDIRIAN SULAK
SULaK
Solidaritas
Untuk Leluhur dari Anak Kampung
AKTA PENDIRIAN
”SULAK”
Latar Belakang
1. Selama ini para perantau asal Ngriman
Lor kurang terkoordinir dan kurang komunikasi
2. Jika disinergikan potensi perantau
bisa bermanfaat optimal bagi kampung halaman
3. Kondisi kampung halaman yang memprihatinkan
dan membutuhkan perhatian :
-
Keadaan
ekonomi yang nyaris stagnan, bisnis bulu ayam banyak yang gulung tikar.
-
Banyak
generasi muda yang menganggur
-
Tingginya
biaya kesehatan sedangkan tidak semua warga memperoleh Jamkesmas/da
-
Fasilitas
umum yang terbengkalai contoh : pagar makam belum selesai.
Nama Organisasi
Organisasi
ini diberi nama SULAK (Solidaritas Untuk Leluhur dari Anak Kampung)
Visi : Membantu dengan langkah kecil menuju
masyarakat dukuh Ngriman yang gemah ripah loh jinawi, tata tentrem kerta raharjo.
Misi Organisasi
SULAK
merupakan organisasi sosial murni didirikan untuk tujuan :
1. Sarana komunikasi antar perantau
Ngriman di manapun berada
2. Sarana komunikasi para perantau dengan
masyarakat kampung halaman
3. Mewujudkan upaya kecil bakti terhadap
kampung halaman
Simbol Organisasi
1. Kata Sulak sebagai simbol ciri khas
Dukuh Ngriman dengan produk aslinya Sulak
2. Gunung Merapi sebagai simbol kampung
halaman dan tanah leluhur
3. Gunung merapi merupakan gunung paling api
aktif adalah simbol semangat tak pernah padam dari para perantau untuk berjuang
di tanah perantauan di manapun mereka berada
Keanggotaan
SULAK
didirikan terbuka, sukarela, dan tidak memaksa untuk semua perantauan di
manapun berada, baik di dalam negeri maupun di luar negeri : Jabodetabek,
Serang, Bandung, Surabaya, Solo, Malaysia, Brunei dll. Teridentifikasi ada 55
orang/KK asal Ngriman Lor merantau keluar dari wilayah Klaten ke kota lain dan
luar negeri.
Kepengurusan
Berdasarkan
hasil pertemuan perdana Sulak tanggal 6 Maret 2011 di rumah Bp. Wagimo, Jakarta
Barat disepakati kepengurusan sebagai berikut :
Penasihat : Wagimo
Ketua : Susanto
Wakil Ketua : eKO Juniyanto
Sekretaris : Dwi Susanto
Bendahara : Daryanti
Koordinator wilayah :
-
Jakarta
1 : Sudarmanto
-
Jakarta
2 : Suhadi
-
Bekasi : Iswanto
-
Banten : Tustiyono
-
Jawa
Barat : Susanto
-
Luar
Negeri : Joko
-
Wilayah
lain : Suherman
Langkah Riil yang diharapkan
1. Meneruskan tradisi silaturahmi halal
bi halal yang biasa diadakan setelah lebaran tahunan dengan : campur
sari/wayang kulit/dll sesuai situasi dan kemampuan.
2. Membantu pendanaan jika ada proyek
pembangunan sarana umum di Ngriman Lor misal pemugaran makam, pagar, jalan dll
3. Membantu meringankan beban jika ada
warga di kampung yang sakit keras dan tidak mampu berobat.
4. Memberikan informasi jika ada lowongan
kerja kepada generasi muda di kampung yang masih menganggur.
5. Langkah lain yang mampu membantu kampung halaman untuk
lebih maju
Cara Komunikasi dan Penggalangan Dana
1. Mengadakan pertemuan dan arisan
perantau 3 bulanan di sekitar DKI, Jawa Barat dan Banten dengan ketentuan
jadwal : 3 kali pertemuan di Perantauan dan 1 kali pertemuan di kampung setelah
idul fithri.
2. Iuran bulanan Rp 20.000,- per orang
(atau per KK bagi yang sudah keluarga) dengan mekanisme sebagai berikut :
a.
Transfer
ke rekening Bendahara Sulak atas nama Daryanti di BRI Pejagalan Jakarta Nomor
Rekening : 3310 01 005237 53 3.
b.
Atau
diserahkan langsung pada saat pertemuan/arisan Sulak per 3 bulan untuk angsuran
ke depan.
c.
Atau
dititipkan kepada koordinator wilayah sesuai domisili perantau
Harapan
-
Di
perantauan memang kita berjuang, mungkin susah, tapi saudara di kampung kondisinya
lebih susah lagi.
-
Apa
yang sudah bisa kita perbuat dan kita berikan untuk tanah kelahiran kita, tanah
di mana tempat suatu saat kita mungkin dikubur di sana ?
Selasa, 22 Mei 2012
Sekilas Pawarten SULAK
SULAK merupakan nama paguyuban warga Klaten yang merantau di kota-kota
di seluruh pelosk tanah air dan di luar negeri beraggotakan 60 orang.
Pengurus Sulak
Ketua : Susanto, SE, MT (Bandung)
Sekretaris : Dwi Susanto (Serang)
Bendahara : Daryanti (Jakarta)
Koordinator Wilayah Barat Jakarta : Sudarmanto
Koordinator Wilayah Timur Jakarta :Suhadi
Koordinator Wilayah Bekasi : Iswanto
Koordinator Wilayah Banten : Tustiyono
Koordinator Wilayah Luar Negeri :Nano
Koordinator Wilayah Jawa Tengah : Suherman
Koordinator Wilayah Jawa Barat : Salman
Koordinator Wilayah Lain : Joko
Kegiatan Sulak :
1. Pertemuan Triwulanan dengan tempat giliran antar kota
2. Santunan bagi warga kampung yang sakit
3. Mengadakan acara tahunan setelah lebaran di kampung halaman : wayangan, campursari, halal bihalal, dll
4. Saling membantu antar perantau dan sharing informasi bisnis dan lowongan kerja
5. Kerja sosial untuk kampung halaman
Pengurus Sulak
Ketua : Susanto, SE, MT (Bandung)
Sekretaris : Dwi Susanto (Serang)
Bendahara : Daryanti (Jakarta)
Koordinator Wilayah Barat Jakarta : Sudarmanto
Koordinator Wilayah Timur Jakarta :Suhadi
Koordinator Wilayah Bekasi : Iswanto
Koordinator Wilayah Banten : Tustiyono
Koordinator Wilayah Luar Negeri :Nano
Koordinator Wilayah Jawa Tengah : Suherman
Koordinator Wilayah Jawa Barat : Salman
Koordinator Wilayah Lain : Joko
Kegiatan Sulak :
1. Pertemuan Triwulanan dengan tempat giliran antar kota
2. Santunan bagi warga kampung yang sakit
3. Mengadakan acara tahunan setelah lebaran di kampung halaman : wayangan, campursari, halal bihalal, dll
4. Saling membantu antar perantau dan sharing informasi bisnis dan lowongan kerja
5. Kerja sosial untuk kampung halaman
Pengusaha Sulak di Ngriman Klaten
Berikut ini adalah nama-nama pengusaha sulak di dusun Ngriman, desa
Karanglo, kec. Klaten Selatan, Kab. Klaten yang saat ini masih eksis di
industri kerajinan sulak/kemoceng :
1. Sulak Jatno Ngriman Lor
Alamat : Ngriman Lor RT 01 RW 01 desa Karanglo, kec. Klaten Selatan, Kab. Klaten 2. Sulak Sugyanto
Alamat : Ngriman Lor RT 01 RW 01 desa Karanglo, kec. Klaten Selatan, Kab. Klaten
3. Sulak Sridadi
Alamat : Ngriman Tengah RT 01 RW 02 desa Karanglo, kec. Klaten Selatan, Kab. Klaten
4. Sulak Bu Warni
Alamat : Ngriman Tengah RT 01 RW 02 desa Karanglo, kec. Klaten Selatan, Kab. Klaten
5. Sulak Heri
Alamat : Ngriman Kidul RT 01 RW 03 desa Karanglo, kec. Klaten Selatan, Kab. Klaten
Sedangkan periode lalu banyak pedagang / pengusaha sulak yang sudah pensiun antara lain : Sriyono, Parmo Miarjo, redjo Sumarto, Suripto, Bedjo, Parto Mulyono, Suparman, Ndari, Kramto, Wakiman, Sajiman, dll
1. Sulak Jatno Ngriman Lor
Alamat : Ngriman Lor RT 01 RW 01 desa Karanglo, kec. Klaten Selatan, Kab. Klaten 2. Sulak Sugyanto
Alamat : Ngriman Lor RT 01 RW 01 desa Karanglo, kec. Klaten Selatan, Kab. Klaten
3. Sulak Sridadi
Alamat : Ngriman Tengah RT 01 RW 02 desa Karanglo, kec. Klaten Selatan, Kab. Klaten
4. Sulak Bu Warni
Alamat : Ngriman Tengah RT 01 RW 02 desa Karanglo, kec. Klaten Selatan, Kab. Klaten
5. Sulak Heri
Alamat : Ngriman Kidul RT 01 RW 03 desa Karanglo, kec. Klaten Selatan, Kab. Klaten
Sedangkan periode lalu banyak pedagang / pengusaha sulak yang sudah pensiun antara lain : Sriyono, Parmo Miarjo, redjo Sumarto, Suripto, Bedjo, Parto Mulyono, Suparman, Ndari, Kramto, Wakiman, Sajiman, dll
Jenis-Jenis Sulak
Jenis-jenis sulak/kemoceng antara lain :
1. Sulak/Kemoceng jago
Kemoceng ini adalah yang paling bagus dan mahal.karena berbahan bulu ayam jago yang harganya paling mahal. harga sulak ini berkisar antara Rp 25.000 - 100.000,- per buah
2. Sulak/Kemoceng warna
Sulak ini berbahan bulu ayam negeri atau ayam petelor/horn. Karena warna bulunya masih belum menarik, maka oleh para perajin sulak ditambahkan pewarna sehingga lebih menarik. Harga sulak ini cukup murah yaitu berkisar antara Rp 3.000,- - 6.000,- per buah
3. Sulak/kemoceng Unyil
Sulak ini berbahan bulu ayam murahan dan bentuknya kecil sehingga diberi nama sulak unyil. Harganya sangat murah berkisar Rp 1.000,- s.d. 3.000,- per buah.
1. Sulak/Kemoceng jago
Kemoceng ini adalah yang paling bagus dan mahal.karena berbahan bulu ayam jago yang harganya paling mahal. harga sulak ini berkisar antara Rp 25.000 - 100.000,- per buah
2. Sulak/Kemoceng warna
Sulak ini berbahan bulu ayam negeri atau ayam petelor/horn. Karena warna bulunya masih belum menarik, maka oleh para perajin sulak ditambahkan pewarna sehingga lebih menarik. Harga sulak ini cukup murah yaitu berkisar antara Rp 3.000,- - 6.000,- per buah
3. Sulak/kemoceng Unyil
Sulak ini berbahan bulu ayam murahan dan bentuknya kecil sehingga diberi nama sulak unyil. Harganya sangat murah berkisar Rp 1.000,- s.d. 3.000,- per buah.
Sekilas tentang Sulak/Kemoceng
Sulak adalah peralatan rumah tangga pembersih debu terbuat dari bulu
ayam atau bahan sintetis yang dirangkai dan disusun menempel ke sebuah
tangkai kayu/rotan.
Sulak sebenarnya diproduksi di beberapa tempat di dalam dan luar negeri.
Salah satu sentra kerajinan sulak terkenal di tanah air adalah di dusun
Ngriman, desa Karanglo, kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten.
Dusun Ngriman kira-kira terlletak di 20 kilometer sebelah tenggara
puncak Merapi.
Disebut dusun Ngriman karena sebagian besar warganya merantau ke kota
lain untuk berjualan sulak dan mengirimkan uangnya ke kampung halaman,
sehingga disebut "kiriman", atau "ngiriman" atau Ngriman.
Keberadaan industri kerajinan sulak di Ngriman berdampak secara agregat
pada perekonomian di sekitarnya karena produksi sulak tidak hanya
disuplai di Ngriman saja akan tetapi didukung dusun-dusun di sekitarnya.
Sulak dari dusun Ngriman dipasarkan ke kota-kota lain di seluruh
Indonesia : jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Wonogiri,
Purwakarta, Lampung, dan sebagainya. Segala sesuatu tentang sulak ini
akan dikupas habis dalam artikel-artikel lain dalam blog ini. Selamat
mengenal Sulak dari Ngriman.
Kehidupan Anak-Anak SULAK
Ngriman yang sebagian besar warganya hidup dari bisnis bulu ayam dan bertani ternyata tidak serta merta mengilhami generasi mudanya untuk mengikuti jejak para pendahulunya. Para generasi muda Ngriman leluasa memilih jalan hidup mereka masing-masing antara lain :
1. Merantau ke kota lain untuk bekerja di perusahaan-perusahaan seperti : Jakarta, Bandung, Bekasi, tangerang, yogya, Solo, Surabaya, dll
2. Menjadi TKI di negara lain : Malaysia, Brunei, dll
3. Berwiraswasta di kampung halaman : meneruskan tradisi bisnis bulu ayam Sulak
4. Bertani bagi mereka yang masih memiliki sawah warisan orang tua
5. Mencari kodok/belut/ikan di malam hari di sawah-sawah sekitar kampung halaman : Jabang Bayi, Mbapang, Cincim dll
1. Merantau ke kota lain untuk bekerja di perusahaan-perusahaan seperti : Jakarta, Bandung, Bekasi, tangerang, yogya, Solo, Surabaya, dll
2. Menjadi TKI di negara lain : Malaysia, Brunei, dll
3. Berwiraswasta di kampung halaman : meneruskan tradisi bisnis bulu ayam Sulak
4. Bertani bagi mereka yang masih memiliki sawah warisan orang tua
5. Mencari kodok/belut/ikan di malam hari di sawah-sawah sekitar kampung halaman : Jabang Bayi, Mbapang, Cincim dll
Selasa, 01 Mei 2012
Lika-Liku Hidup dari Sulak
Inilah pernak-pernik cerita kehidupan para pengrajin sulak tradisional di Ngriman Lor :
1. Biasanya para suami merantau menjual sulak di kota lain : mbah Yitno, mbah Parmo, mbah redjo, Mas Parto, bedjo, Parman, Ripto, Wakiman, Sajiman, dll
2. Selain berjualan sulak, mereka juga mencari bahan baku bulu ayam di kota lain. Pada saat mengirimkan bulu ayam dari kota lain misalkan jakarta, mereka ikut menyelipkan kiriman bahan-bahan kebutuhan rumah tangga : sabun, sikat, dll. Tak lupa mereka membelikan baju untuk anak-anak mereka untuk diselipkan di tengah karung bulu ayam. Mereka juga sering menyelipkan bermacam-macam roti ke dalam karung bulu ayam itu.
3. Pulang mudik setelah beberapa bulan / tahun
Inilah perjuangan hidup mereka : berjumpa dengan anak istri dalam beberapa bulan atau bahkan 1 atau 2 tahun sekali. Jika tidak ada keperluan mendesak seperti hajatan maka jadwal rutin pulang kampung adalah lebaran. Uniknya pada saat pulang mereka selalu membawa oleh-oleh bermacam-macam roti. untuk dibagikan ke tetangga di rumah. Teman-teman seperantauan yang kebetulan tidak punya jadwal pulang biasanya akan menitipkan uang ke orang yang pulang kampung.
4. Sulak dikirmkan via Kobra
Pembuatan sulak di rumah dan setelah itu dikirimkan ke Jakarta melalui Kobra, sebuah jasa kurir di Klaten langganan mereka. Pak Harto (alm) adalah pemilik Kobra. untuk membawa paket sulak dari rumah ke Kobra di Kota Klaten biasanya melalui jasa becak lik Nyono
5. Mengirimkan uang ke kampung via Kobra
uang hasil penjualan sulak akan dikirimkan ke kampung untuk kebutuhan hidup dan untuk dibelikan bahan pembuatan sulak lagi.
1. Biasanya para suami merantau menjual sulak di kota lain : mbah Yitno, mbah Parmo, mbah redjo, Mas Parto, bedjo, Parman, Ripto, Wakiman, Sajiman, dll
2. Selain berjualan sulak, mereka juga mencari bahan baku bulu ayam di kota lain. Pada saat mengirimkan bulu ayam dari kota lain misalkan jakarta, mereka ikut menyelipkan kiriman bahan-bahan kebutuhan rumah tangga : sabun, sikat, dll. Tak lupa mereka membelikan baju untuk anak-anak mereka untuk diselipkan di tengah karung bulu ayam. Mereka juga sering menyelipkan bermacam-macam roti ke dalam karung bulu ayam itu.
3. Pulang mudik setelah beberapa bulan / tahun
Inilah perjuangan hidup mereka : berjumpa dengan anak istri dalam beberapa bulan atau bahkan 1 atau 2 tahun sekali. Jika tidak ada keperluan mendesak seperti hajatan maka jadwal rutin pulang kampung adalah lebaran. Uniknya pada saat pulang mereka selalu membawa oleh-oleh bermacam-macam roti. untuk dibagikan ke tetangga di rumah. Teman-teman seperantauan yang kebetulan tidak punya jadwal pulang biasanya akan menitipkan uang ke orang yang pulang kampung.
4. Sulak dikirmkan via Kobra
Pembuatan sulak di rumah dan setelah itu dikirimkan ke Jakarta melalui Kobra, sebuah jasa kurir di Klaten langganan mereka. Pak Harto (alm) adalah pemilik Kobra. untuk membawa paket sulak dari rumah ke Kobra di Kota Klaten biasanya melalui jasa becak lik Nyono
5. Mengirimkan uang ke kampung via Kobra
uang hasil penjualan sulak akan dikirimkan ke kampung untuk kebutuhan hidup dan untuk dibelikan bahan pembuatan sulak lagi.
Hidup Dari Bulu Ayam
Hampir semua warga di Dusun Ngriman, Desa AKranglo, Kec. Klaten Selatan, Kab. Klaten hidup dari kerajinan sulak bulu ayam. Sebagian mereka masih bertani akan tetapi karena desakan ekonomi maka banyak sawah warga setempat yang dijual ke orang lain. Untung saja masih ada katup pengaman berupa usaha kerajinan sulak.
Para generasi muda di dusun tersebut lebih memilih merantau di kota-kota lain seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surakarta, dan keluar negeri menjadi TKI. Akan tetapi bagi mereka yang memilih tetap tinggal di kampung halaman pun ternyata juga tetap bisa hidup meski seadanya dari berusaha kerajinan sulak bulu ayam. Industri kerajinan sulak bulu ayam ini meliputi :
1. Penyediaan bahan baku bulu ayam
Bisnis hulu ini merupakan mata rantai yang cukup menjanjikan karena harga bahan baku bulu ayam akan menentukan nasib mata rantai di bawahnya. Bulu ayam diperoleh dari pengusaha potong ayam dan restoran menu ayam dari berbagai kota di Indonesia.Bulu ayam ini kemudian dipasarkan ke para pengrajin sulak dengan harga bervariasi sesuai jenis bulu ayamnya.
2. Pemilihan bulu ayam (pileh)
Pemilihan bulu ayam biasanya juga diburuhkan (dikerjakan oleh orang lain). Pemilihan bulu ayam dimaksudkan agar pada saat penjahitan bulu ayam lebih mudah per jenis bulu ayam yang sudah dipilih. upah buruh pemilihan bulu ayam adalah per hari.
3. Penjahitan bulu ayam menjadi rentengan bulu ayam (dondom)
Bisnis ini merupakan sayap kerajinan bulu ayam yang banyak merekrut tenaga kerja sampai ke manca desa. Penjahitan bulu ayam ini bisa dikerjakan sebagai pekerjaan sampingan setelah bekerja di sawah/ladang. Para pekerja penjahitan bulu ayam berdomisili di Tuban, Jamburejo, Dhuwet, Puluhwatu, Mbeteng dll. Upah buruh penjahitan bulu ayam adalah per renteng yang jadi.
3. Pembuatan sulak
Proses pembuatan sulak meliputi : penyediaan komponen (rentengan, tangkai rotan, benang pengikat rentengan, dan pengait sulak). Buruh pekerja pembuat sulak biasanya anak-anak muda yang tidak merantau. Untuk sulak berkualitas dari bulu ayam jago, seorang pekerja biasanya hanya menghasilkan antara 60 - 60 buah sulak. Untuk jenis sulak kualitas sedang sampai 100 sulak per hari. Sedangkan untuk sulak unyil (sulak kecil) maka seorang pekerja bisa menghasilkan sulak 200 buah per hari. Upah buruh pembuat sulak biasanya per hari.
4. Finishing Sulak
Pekerjaan finishing meliputi : pengecatan atau pengemasan baris terakhir rentengan yang dililitkan di tangkai, pembuatan pengait sulak / gantungan.
Para generasi muda di dusun tersebut lebih memilih merantau di kota-kota lain seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surakarta, dan keluar negeri menjadi TKI. Akan tetapi bagi mereka yang memilih tetap tinggal di kampung halaman pun ternyata juga tetap bisa hidup meski seadanya dari berusaha kerajinan sulak bulu ayam. Industri kerajinan sulak bulu ayam ini meliputi :
1. Penyediaan bahan baku bulu ayam
Bisnis hulu ini merupakan mata rantai yang cukup menjanjikan karena harga bahan baku bulu ayam akan menentukan nasib mata rantai di bawahnya. Bulu ayam diperoleh dari pengusaha potong ayam dan restoran menu ayam dari berbagai kota di Indonesia.Bulu ayam ini kemudian dipasarkan ke para pengrajin sulak dengan harga bervariasi sesuai jenis bulu ayamnya.
2. Pemilihan bulu ayam (pileh)
Pemilihan bulu ayam biasanya juga diburuhkan (dikerjakan oleh orang lain). Pemilihan bulu ayam dimaksudkan agar pada saat penjahitan bulu ayam lebih mudah per jenis bulu ayam yang sudah dipilih. upah buruh pemilihan bulu ayam adalah per hari.
3. Penjahitan bulu ayam menjadi rentengan bulu ayam (dondom)
Bisnis ini merupakan sayap kerajinan bulu ayam yang banyak merekrut tenaga kerja sampai ke manca desa. Penjahitan bulu ayam ini bisa dikerjakan sebagai pekerjaan sampingan setelah bekerja di sawah/ladang. Para pekerja penjahitan bulu ayam berdomisili di Tuban, Jamburejo, Dhuwet, Puluhwatu, Mbeteng dll. Upah buruh penjahitan bulu ayam adalah per renteng yang jadi.
3. Pembuatan sulak
Proses pembuatan sulak meliputi : penyediaan komponen (rentengan, tangkai rotan, benang pengikat rentengan, dan pengait sulak). Buruh pekerja pembuat sulak biasanya anak-anak muda yang tidak merantau. Untuk sulak berkualitas dari bulu ayam jago, seorang pekerja biasanya hanya menghasilkan antara 60 - 60 buah sulak. Untuk jenis sulak kualitas sedang sampai 100 sulak per hari. Sedangkan untuk sulak unyil (sulak kecil) maka seorang pekerja bisa menghasilkan sulak 200 buah per hari. Upah buruh pembuat sulak biasanya per hari.
4. Finishing Sulak
Pekerjaan finishing meliputi : pengecatan atau pengemasan baris terakhir rentengan yang dililitkan di tangkai, pembuatan pengait sulak / gantungan.
Paguyuban Perantau Asal Ngriman Lor
Sulak menjadi nama paguyuban perantau asal dusun Ngriman Lor - Klaten, desa asal muasal sulak dan sentra kerajinan sulak terbesar di tanah air. Nama paguyuban ini adalah SULAK (Solidaritas Untuk Leluhur dari anak Kampung). SULAK beranggotakan ratusan anak-anak Ngriman Lor yang merantau di seluruh penjuru tanah air dan di luar negeri. Mereka mengadakan pertemuan 3 bulanan secara bergiliran tempat dan pertemuan besar tahunan di Nggriman Lor pasca lebaran tiap tahun. Mereka mengumpulkan sedikit dari penghasilan di rantau untuk disumbangkan ke kampung halaman demi membantu kemajuan kampung halaman dalam bentuk jalan, pemakaman, sarana lain.
Senin, 30 April 2012
Cara Membuat Sulak/Kemoceng
Berikut ini cara membuat sulak/kemoceng :
1. Pemilihan bulu ayam
Pemilihan bulu ayam berkaitan dengan jenis sulak yang akan dibuat : besar, sedang, kecil, warna, jenis bulu ayam dan sebagainya. Untuk satu jenis sulak tertentu maka bulu ayam dipilih yang sesuai. Misalnya untuk membuat sulak besar dari jenis bulu ayam jago, maka dipilih bulu ayam leher dan ekor. Bulu ekor cenderung lebih besar sehingga diplot untuk bagian atas sulak. Selanjutnya di bawah bulu ekor dipilih bulu leher ayam yang cenderung sedang tetapi lembut dan rapi. Untuk bagian bawah sulak bisa memakai bulu yang lebih kecil.
2.Penjahitan bulu ayam
Penjahitan bulu ayam maksudnya adalah merangkai satu per satu bulu ayam sesuai urutan terbesar hasil pemilihan pada point 1 dengan cara dijahit manual menggunakan jarum dan benang. Biasanya benang yang dipakai adalah benang hasil urai dari tali jemuran.hasil penjahitan bulu ayam ini dinamakan rentengan karena berupa bulu ayam yang direnteng/dirangkai berurutan.
3. Pewarnaan bulu ayam
Pewarnaan ini sifatnya sesuai kebutuhan karena tidak semua bulu ayam harus diwarnai. Untuk bulu ayam jago biasanya sengaja tidak diwarnai karena sudah memiliki corak warna alami dari sang ayam. Bulu ayam yang biasa diwarnai adalah bulu ayam petelur/horn dan ayam pedaging / ayam negeri.Tujuan pewarnaa adalah agar bulu ayam terlihat lebih cerah dan menarik.
4. Pembuatan sulak
Pembuatan sulak sebenarnya tidak rumit karena tinggal melilitkan bulu ayam yang telah didjahit dengan benang ke tangkai kayu/rotan dengan diperkuat oleh tali atau benang sol sepatu.Proses pembuatan sulak diawali dengan pembuatan jambul atau tutup atas dari tangkai kayu/rotan. Setelah itu dililitkan rentengan bulu ayam urut terbesar dari jenis bulu ayamnya sampai kira-kiran satru depa (+ sejengkal sebelum tangkai habis).
5. Pembuatan kait tangkai
Kait tangkai berguna untuk meletakkkan sulak ke paku di dinding.
1. Pemilihan bulu ayam
Pemilihan bulu ayam berkaitan dengan jenis sulak yang akan dibuat : besar, sedang, kecil, warna, jenis bulu ayam dan sebagainya. Untuk satu jenis sulak tertentu maka bulu ayam dipilih yang sesuai. Misalnya untuk membuat sulak besar dari jenis bulu ayam jago, maka dipilih bulu ayam leher dan ekor. Bulu ekor cenderung lebih besar sehingga diplot untuk bagian atas sulak. Selanjutnya di bawah bulu ekor dipilih bulu leher ayam yang cenderung sedang tetapi lembut dan rapi. Untuk bagian bawah sulak bisa memakai bulu yang lebih kecil.
2.Penjahitan bulu ayam
Penjahitan bulu ayam maksudnya adalah merangkai satu per satu bulu ayam sesuai urutan terbesar hasil pemilihan pada point 1 dengan cara dijahit manual menggunakan jarum dan benang. Biasanya benang yang dipakai adalah benang hasil urai dari tali jemuran.hasil penjahitan bulu ayam ini dinamakan rentengan karena berupa bulu ayam yang direnteng/dirangkai berurutan.
3. Pewarnaan bulu ayam
Pewarnaan ini sifatnya sesuai kebutuhan karena tidak semua bulu ayam harus diwarnai. Untuk bulu ayam jago biasanya sengaja tidak diwarnai karena sudah memiliki corak warna alami dari sang ayam. Bulu ayam yang biasa diwarnai adalah bulu ayam petelur/horn dan ayam pedaging / ayam negeri.Tujuan pewarnaa adalah agar bulu ayam terlihat lebih cerah dan menarik.
4. Pembuatan sulak
Pembuatan sulak sebenarnya tidak rumit karena tinggal melilitkan bulu ayam yang telah didjahit dengan benang ke tangkai kayu/rotan dengan diperkuat oleh tali atau benang sol sepatu.Proses pembuatan sulak diawali dengan pembuatan jambul atau tutup atas dari tangkai kayu/rotan. Setelah itu dililitkan rentengan bulu ayam urut terbesar dari jenis bulu ayamnya sampai kira-kiran satru depa (+ sejengkal sebelum tangkai habis).
5. Pembuatan kait tangkai
Kait tangkai berguna untuk meletakkkan sulak ke paku di dinding.
Langganan:
Postingan (Atom)